Perkembangan Pariwisata - Berita - Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan

Whatsapp Pelayanan Jika Ada Gangguan 0813-3378-3485

Kami berkomitmen memberikan Pelayanan Prima sesuai Standar Pelayanan.

Selamat datang di website Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan

Perkembangan Pariwisata

Perkembangan Pariwisata

26 Mei 2015 | Kegiatan Statistik Lainnya


Perkembangan Pariwisata Dilihat dari Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara

dan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang di Provinsi Sumatera Selatan  

Tahun 2010 – 2014

oleh : Ir. Prilly Hutapea (Kepala Seksi Statistik Niaga dan Jasa BPS Provinsi Sumatera Selatan)

 

1.1.        Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010 – 2014

 

Jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Provinsi Sumatera Selatan semakin hari semakin bertambah. Peningkatan jumlah wisatawan yang masuk ke provinsi Sumatera Selatan tersebut menunjukkan bahwa Provinsi Sumatera Selatan semakin diminati sebagai daerah tujuan wisata baik oleh wisatawan yang berasal dari luar negeri maupun wisatawan domestik atau nusantara yang semakin banyak melakukan perjalanan.

Perkembangan jumlah kunjungan wisatawan tersebut  sangat menguntungkan baik bagi pemerintah maupun swasta yang terkait langsung maupun tidak langsung di bidang pariwisata. Usaha akomodasi dan jasa pariwisata seperti perhotelan,  restoran, biro perjalanan dan travel, tempat rekreasi, taman hiburan, usaha hasil industri dan bahkan tempat bersejarah Provinsi Sumatera Selatan akan mendapat keuntungan dari kunjungan wisatawan tersebut. Secara umum, peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke Provinsi Sumatera Selatan akan menambah lapangan kerja bagi masyarakat dan meningkatkan perekonomian Provinsi Sumatera Selatan.

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor terbesar dan merupakan sektor jasa dengan tingkat pertumbuhan cukup besar. Oleh karena itu, seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawasn yang masuk ke Provinsi Sumatera Selatan, diharapkan pemerintah daerah dan swasta juga melakukan peningkatan dan pengembangan pada sektor pariwisata dengan menyediakan infrastruktur yang cukup untuk kebutuhan tersebut serta melakukan pemanfaatan pada potensi sumber daya yang ada.  Pengembangan di sektor pariwisata tersebut  diharapkan dapat lebih meningkatkan lagi penerimaan devisa terutama yang berasal dari sektor pariwisata.

Konsep dan definisi mengenai wisatawan mancanegara yang digunakan mengacu pada konsep dari World Tourism Organization (WTO) dan International Union of Office Travel Organization (IUOTO). Kata yang digunakan secara internasional adalah visitor atau pengunjung, yaitu setiap orang yang mengunjungi suatu negara di luar tempat tinggalnya, didorong oleh satu atau beberapa keperluan tanpa bermaksud memperoleh penghasilan di tempat yang dikunjungi.  Definisi ini mencakup 2 (dua) kategori pengunjung, yaitu :

1.         Wisatawan (tourist) adalah setiap pengunjung seperti definisi di atas yang tinggal paling sedikit 24 jam, akan tetapi tidak lebih dari 12 (dua belas) bulan dengan maksud kunjungan antara lain : berlibur, rekreasi, oleh raga, bisnis, mengunjungi teman dan keluarga, misi, menghadiri pertemuan, konferensi, kunjungan dengan alasan kesehatan, belajar dan keagamaan.

2.         Pelancong (same day visitor/Excursionist) adalah setiap pengunjung seerti definisi di atas yang tinggal kurang dari 24 jam di tempat yang dikunjungi (termasuk cruise passenger, yaitu setiap pengunjung yang tiba di suatu negara dengan kapal atau kereta api, dimana mereka tidak menginap di akomodasi yang tersedia di negara yang dikunjungi tersebut).

Pengumpulan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dilakukan berdasarkan hasil laporan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) di jajaran Direktorat Jenderal Imigrasi baik yang membawahi Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) maupun tidak.  

Dalam enam tahun terakhir (2010-2014) kunjungan wisatawan mancanegara cenderung mengalami peningkatan. Walaupun setiap bulan jumlah wisatawan yang datang bervariasi, namun perkembangan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 mempunyai kecenderungan meningkat setiap tahunnya. Kumulatif jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2010 sebanyak 2.393 orang.  Pada tahun 2014 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tersebut yang datang ke Provinsi Sumatera Selatan telah mencapai 11.044 orang.

Jumlah wisatawan tertinggi yang datang ke Provinsi Sumatera Selatan pada 5 tahun terakhir, terjadi pada bulan November 2011 yaitu berjumlah 1.890 orang. Tingginya jumlah wisatawan mancanegara pada bulan November 2011 disebabkan pada bulan tersebut Provinsi Sumatera Selatan sebagai penyelenggara pesta olahraga Asia Tenggara atau South East Asian (SEA) Games 2011 yang ke XXVI. Penyelenggaraan pesta oleh raga tersebut dilakukan selama 12 hari dari tanggal 11 hingga 22 November 2011 yang diikuti oleh 11 negara.

Selain pada bulan November 2011, terjadi juga peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada bulan Desember 2014 di Provinsi Sumatera Selatan yang berjumlah 1.646 orang. Peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara ini berkaitan dengan diadakannya Pekan Olahraga Mahasiswa ASEAN atau ASEAN University Games (AUG) ke XVII di Palembang, tanggal 9 – 19 Desember 2014, yang dihadiri oleh peserta dari 11 negara dengan 20 cabang olahraga yang dipertandingkan.

Bila dilihat dari perkembangan bulanan dalam satu tahun kunjungan wisatawan mancanegara selama periode 5 tahun tersebut, terdapat kecenderungan dimana kunjungan wisatawan mancanegara banyak datang ke Provinsi Sumatera Selatan. Kunjungan wisatawan mancanegara yang tinggi terjadi pada bulan Mei dan Juni serta bulan September. Tingginya kunjungan ini kemungkinan erat kaitannya dengan waktu liburan sekolah serta musim panas di luar negeri.

Grafik 1.

Jumlah Wisatawan Mancanegara Yang Datang Melalui

Pintu Masuk Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembag

Tahun 2011 – 2014

 

 

 

1.2.        Perkembangan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010 - 2014

 

Peningkatan jumlah wisatawan mancanegara yang datang perlu diimbangi antara lain dengan peningkatan penyediaan kamar hotel maupun akomodasi lainya sehingga tidak menimbulkan kesenjangan antara permintaan dan penawaran atas kamar/akomodasi tersebut.  Kemajuan sektor pariwisata terutama di sektor perhotelan dapat diikuti perkembangannya melalui indikator perkembangan jumlah hotel atau akomodasi lainnya, tingkat penghunian kamar hotel/akomodasi, jumlah kamar yang terjual/digunakan dan rata-rata lamanya tamu menginap. Perkembangan jumlah hotel berbintang di Provinsi Sumatera Selatan selama 5 tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebanyak dua kali lipat, yaitu 31 hotel berbintang pada tahun 2010 menjadi 60 hotel berbintang pada tahun 2014. Hotel berbintang yang mengalami peningkatan yang cukup pesat terutama terjadi pada hotel berbintang dua dan hotel bintang tiga. Hotel berbintang tersebut sebagian berada di ibukota Provinsi Sumatera Selatan di Palembang, dan lainnya tersebar di 6 kabupaten/kota.  

Hotel Bintang ialah usaha penyediaan akomodasi jangka pendek yang memenuhi ketentuan sebagai hotel bintang dan ditetapkan oleh instansi khusus yang membinanya. Persyaratan tersebut antara lain mencakup :

a. Persyaratan fisik, seperti lokasi hotel, kondisi bangunan.

b. Bentuk pelayanan yang diberikan (service).

c. Kualifikasi tenaga kerja, seperti pendidikan dan kesejahteraan karyawan.

d. Fasilitas olahraga dan rekreasi yang tersedia, seperti lapangan tenis, kolam renang dan diskotik.

e. Jumlah kamar tersedia.

Semua hotel berbintang yang ada di seluruh Wilayah Sumatera Selatan diperoleh berdasarkan hasil kegiatan inventarisasi usaha akomodasi baik yang dilakukan oleh BPS maupun Dinas Pariwisata Daerah.

Tabel 1.

Jumlah Hotel Bintang di Provinsi Sumatera Selatan

Tahun 2009 - 2014

Kab/Kota

Bintang 1

Bintang 2

Bintang 3

Bintang 4

Bintang 5

Jumlah

2009

11

7

6

6

1

31

2010

11

6

7

5

2

31

2011

8

12

11

5

2

38

2012

9

11

11

6

2

39

2013

9

21

13

6

2

51

2014

11

23

16

8

2

60

 

Salah satu indikator perkembangan sektor pariwisata adalah dengan mengukur Tingkat Penghunian Kamar Hotel (TPK).  Tingkat Penghunian Kamar Hotel (TPK/Room Occupancy Rate) ialah banyaknya malam kamar yang dihuni (Room Night Occupied) dibagi dengan banyaknya malam kamar yang tersedia (Room Night Available) dikalikan 100%. Biasanya rentang waktu yang dipakai untuk penghitungan Tingkat Penghunian Kamar Hotel ini adalah selama 1 bulan.

Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Provinsi Sumatera Selatan selama lima tahun dari  tahun 2010 sampai dengan 2014 berfluktuasi. Angka TPK hotel berbintang pada tahun 2010 rata-rata  55,59 persen, dan mencapai puncaknya sebesar 56,58 persen pada tahun 2011. Nilai 56,58 persen Ini menunjukkan bahwa rata rata jumlah kamar yang dipakai setiap malam pada seluruh hotel berbintang di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2011 sekitar 56,58 persen.

 Apabila angka Tingkat Penghunian Kamar hotel dilihat berdasarkan kelas hotel bintangnya, maka pada hotel bintang 4 dan bintang 5 tingkat penghunian kamarnya cenderung lebih tinggi bila dibandingkan dengan tingkat penghunian kamar hotel pada kelas hotel bintang 1, bintang 2 dan bintang 3. Dari tahun 2010 sampai dengan 2014, tingkat penghunian hotel tertinggi terjadi pada kelas hotel bintang  5, dengan besarnya berturut-turut 68,46 persen, 68,56 persen, 60,26 persen, 54,38 persen dan 61,02 persen. Kecenderungan tersebut kemungkinan disebabkan para tamu yang akan menginap di hotel berbintang pada umumnya merupakan tamu wisatawan mancanegara yang lebih memilih hotel yang mempunyai fasilitas yang lebih lengkap. Sementara tingkat penghunian kamar hotel yang terendah terdapat di kelas bintang 2, dengan angka terendah terjadi pada tahun 2011, 2012 dan 2013 dengan besarnya 47,55 persen, 46,00 persen dan 42,02 persen.

Grafik  2.

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang di Provinsi Sumatera Selatan

Tahun 2010 – 2014


Range tingkat penghunian kamar hotel di Provinsi Sumatera Selatan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 secara keseluruhan berada pada kisaran 40,00 persen sampai dengan 70,00 persen. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan penyedia akomodasi di sektor pariwisata seperti hotel  masih dapat mengimbangi jumlah kunjungan wisatawan atau tamu yang menginap di Propinsi Sumatera Selatan. Diharapkan pada tahun-tahun yang akan datang jumlah wisatawan baik dari mancanegara maupun wisatawan dalam negeri yang datang ke Sumatera Selatan semakin meningkat sehingga akan lebih meningkatkan perekonomian Provinsi Sumatera Selatan terutama dari sektor pariwisata.

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera SelatanJl. Kapten Anwar Sastro No 1694 Palembang

Sumatera Selatan 30129 Telp (0711) 351665

318456

Email : bps1600@bps.go.id. 

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik