Neraca Perdagangan Sumatera Selatan November 2022 Surplus US$585,38 juta

Unduh Berita Resmi Statistik Unduh Bahan Tayang Unduh Infografis

Tanggal Rilis	:	2 Januari 2023
Ukuran File	:	2.98 MB

Abstraksi

Nilai ekspor Sumatera Selatan November 2022 mencapai US$635,35 juta atau turun 5,70 persen dibanding ekspor Oktober 2022. Dibanding November 2021 nilai ekspor naik sebesar 16,12 persen.
Ekspor nonmigas 2022 mencapai US$593,81 juta, turun 6,33 persen dibanding Oktober 2022. Dibanding November 2021 ekspor nonmigas naik sebesar 8,53 persen. Secara kumulatif, nilai ekspor Sumatera Selatan Januari–November 2022 mencapai US$6.938,80 juta atau naik 44,77 persen dibanding periode yang sama tahun 2021.
Pangsa ekspor November 2022 terbesar adalah Tiongkok sebesar US$278 juta, India sebesar US$66,74 juta, dan Malaysia US$57,68 juta, dengan kontribusi ketiganya mencapai 63,34 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar 26,45 persen dan 2,92 persen.
Secara kumulatif, nilai ekspor terbesar Sumatera Selatan Januari-November 2022 ditujukan ke Tiongkok, India, dan Malaysia, dengan nilai masing-masing sebesar US$2.324,81 juta, US$848,03 juta dan US$539,14 juta.
Nilai impor Sumatera Selatan November 2022 mencapai US$49,97 juta, turun 20,63 persen dibandingkan Oktober 2022, dan turun 54,62 persen jika dibandingkan November 2021.
Impor migas November 2022 senilai US$4,01 juta, turun 35,18 persen dibandingkan Oktober 2022, dan turun 68,51 persen dibandingkan November 2021.
Impor nonmigas November 2022 senilai US$45,96 juta, turun 19,04 persen dibanding Oktober 2022, dan turun 52,80 persen dibandingkan November 2021. Tiga negara pemasok barang impor terbesar Januari-November 2022 adalah Tiongkok US$405,27 juta (47,41 persen), Singapura US$82,82 juta (9,69 persen), dan Malaysia US$64,02 juta (7,49 persen). Nilai impor dari ASEAN pada bulan Januari-November 2022 sebesar US$265,99 juta (31,11 persen) dan Uni Eropa US$29,08 juta (3,40 persen).
Neraca perdagangan Sumatera Selatan November 2022 mengalami surplus US$585,38 juta berasal dari sektor nonmigas US$547,84 juta, dan sektor migas sebesar US$37,54 juta.