Abstraksi
1.
Nilai Tukar Petani (NTP)*Sumatera Selatan pada bulan Mei 2015 sebesar 97,42 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada
bulan Mei 2015 mengalami penurunan dibandingkan tahun dasar 2012. Sementara itu, bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya,
NTP Mei 2015 turun sebesar 0,43 persen yang disebabkan karena adanya kenaikan indeks harga yang diterima petani lebih
kecil dari kenaikan indeks harga yang
dibayar petani secara umum.
2.
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Sumatera Selatan pada bulan Mei
2015 sebesar
102,21 persen, menunjukkan bahwa secara umum
daya beli petani pada bulan Mei 2015 lebih baik dibandingkan tahun dasar 2012. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya,
NTUP Mei 2015 turun sebesar
0,09 persen.
3.
NTP Tanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan pada bulan Mei 2015 sebesar 97,36 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada
bulan Mei 2015 menurun
dibandingkan tahun dasar 2012. Demikian pula bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP tanpa perikanan
Mei 2015 turun sebesar 0,46 persen.
4.
NTUP Tanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan pada bulan Mei 2015 sebesar 102,21 persen, menunjukkan bahwa secara umum
daya beli petani pada bulan Mei 2015 lebih baik dibandingkan tahun dasar 2012. Namun bila dibandingkan dengan bulan
sebelumnya, NTUP Mei 2015 juga turun sebesar 0,12 persen.
5.
Berdasarkan NTP dan
NTUP sub sektor, pada bulan Mei 2015 hampir semua sub sektor mengalami peningkatan
dibandingkan bulan April 2015 kecuali
sub sektor tanaman pangan. NTP dan NTUP yang
mengalami peningkatan secara
berurut terjadi pada sub sektor hortikultura yaitu masing-masing naik 0,45
persen dan 0,79 persen, sub sektor perikanan masing-masing
naik 0,26 dan 0,54 persen, sub sektor perkebunan masing-masing naik 0,16 dan 0,50 persen,
dan terakhir
sub sektor peternakan naik masing-masing sebesar 0,16 dan 0,32 persen sedangkan sub sektor tanaman pangan turun masing-masing sebesar 2,19 dan 1,77 persen.
6. Inflasi/deflasi pedesaan ditunjukkan oleh
perubahan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumahtangga petani. Pada
bulan Mei 2015 wilayah pedesaan di Sumatera Selatan mengalami inflasi sebesar 0,66 persen. Inflasi tertinggi terjadi di kelompok bahan
makanan yaitu sebesar 1,16 persen.