28 Juli 2015 | Kegiatan Statistik Lainnya
Fenomena Inflasi Menjelang Ramadhan Oleh : Lesi Herleni, SST (Staf Seksi Integrasi Pengolahan Data BPS Prov. Sumatera Selatan)
Bulan ramadhan tahun ini tepat di pertengahan bulan Juni 2015, yang berarti sekitar satu minggu lagi masyarakat muslim di Indonesia akan melaksanakan ibadah puasa. Sudah menjadi fenomena umum yang terjadi dari tahun ke tahun ketika menjelang bulan ramadhan harga kebutuhan pokok mulai merangkak naik, kondisi ini sering dibahasakan oleh para ahli dengan istilah inflasi. Pada bulan ini masyarakat muslim berpuasa dan diimbau untuk mengendalikan hawa nafsu, tetapi mengapa justru tingkat konsumsi kebutuhan pokok malah meningkat? Salah satu penyebabnya adalah kebiasaan masyarakat muslim yang lebih konsumtif pada bulan ramadhan terutama dalam pemenuhan kebutuhan bahan makanan.
Selain itu inflasi juga disebabkan terjadinya kelangkaan barang kebutuhan pokok di pasaran yang disebabkan terjadinya penimbunan barang oleh oknum pedagang nakal. Pada kondisi seperti ini peran pemerintah menjadi sangat penting agar masyarakat ekonomi menengah kebawah tidak semakin tercekik oleh kondisi ekonomi yang tidak berpihak kepada mereka.
I. Apa itu inflasi ?
Bagi sebagian besar masyarakat inflasi adalah sesuatu yang sering kita hadapi. Ketika kita ke pasar dan merasakan kenaikan harga pada hari ini dibandingkan dengan harga kemarin, maka berarti kita sudah merasakan apa yang disebut dengan inflasi.
Inflasi adalah persentase tingkat kenaikan harga sejumlah barang dan jasa yang secara umum dikonsumsi oleh rumah tangga. Penyusunan inflasi bertujuan untuk memperoleh indikator yang menggambarkan kecendrungan tentang perkembangan harga. Beberapa ahli menjelaskan berbagai pendapat mengenai inflasi. Menurut teori ekonomi makro, inflasi diartikan kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus menerus. Ada tiga komponen yang harus dipenuhi untuk mengatakan telah terjadi inflasi yaitu kenaikan harga, bersifat umum, dan terus menerus.
Teori inflasi klasik berpendapat bahwa tingkat harga ditentukan oleh jumlah uang yang beredar. Bila jumlah uang bertambah lebih cepat dari pertambahan jumlah barang maka nilai uang akan merosot dan mengakibatkan kenaikan harga atau inflasi. Sedangkan, menurut Keynes inflasi terjadi karena masyarakat ingin hidup diluar batas kemampuannya (secara ekonomis). Permintaan yang meningkat menyebabkan harga barang naik dan terjadi inflasi.
Kondisi inflasi dapat dijelaskan dengan kurva permintaan sesuai dengan gambar berikut ini :
Pergeseran kurva dari titik A ke titik B pada kurva diatas menggambarkan tekanan permintaan, output perekonomian bertambah tetapi disertai inflasi yang mengakibatkan harga semakin tinggi. Menjelang bulan ramadhan masyarakat muslim mempunyai kecendrungan lebih konsumtif, maka hal ini akan banyak mempengaruhi permintaan barang yang ingin dikonsumsi. Jika dikaitkan kurva diatas, peningkatan permintaan bahan makanan akan meningkatkan harga, karena di waktu yang bersamaan supplai bahan makanan tidak mencukupi akan permintaan dari pasar.
II. Fenomena Menjelang Ramadhan
Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan data inflasi setiap bulannya sebagai salah satu indikator penting dalam memantau pergerakan perekonomian di Indonesia. Menurut data yang dikeluarkan oleh BPS, inflasi terjadi hampir setiap tahun menjelang bulan ramadhan. Di Kota Palembang selama tiga tahun terakhir inflasi menjelang bulan ramadhan terjadi cukup signifikan. Data di tahun 2014 menunjukkan inflasi naik mencapai 0,89 % pada bulan ramadhan yang jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya hanya mencapai 0,54 %. Begitu juga dengan kondisi di tahun 2013 dimana inflasi pada bulan ramadhan yang jatuh pada bulan Juli mencapai 2,92 % naik dari 1,18 % dari inflasi di bulan Juni. Kondisi yang sama juga terjadi pada tahun 2012 dan tahun-tahun sebelumnya.
Fakta mengenai semakin konsumtifnya masyarakat menjelang bulan ramadhan sejalan dengan data inflasi yang dirilis oleh BPS diawal bulan Juni ini. Inflasi Kota Palembang pada bulan Mei 2015 sebesar 0,56 %, menempatkan bahan makanan sebagai penyumbang inflasi terbesar yang mencapai angka 1,75 %. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga terjadinya inflasi pada bulan Mei antara lain daging ayam ras, cabe merah, bawang merah, dan telur ayam ras.
Diperkirakan inflasi bulan Juni akan jauh lebih tinggi dari inflasi bulan Mei, mengingat permintaan barang konsumsi meningkat seiring dengan kebiasaan masyarakat yang lebih konsumtif pada bulan Ramadhan. Begitu juga dengan inflasi pada bulan Juli diperkirakan masih tetap tinggi karena persiapan masyarakat untuk menghadapi hari raya idul fitri. Faktor lainnya yang menyebabkan inflasi adanya kecendrungan para pedagang menumpuk barang dagangan sehingga terjadi kelangkaan yang menyebabkan harga barang yang semakin tinggi.
Selain dipengaruhi oleh beberapa hal yang telah disebutkan diatas, inflasi di tahun ini juga dipengaruhi oleh tidak stabilnya harga bahan bakar minyak. Tidak dapat dipungkiri kenaikan harga bahan bakar minyak banyak sekali berpengaruh terhadap kenaikan harga barang kebutuhan pokok bagi masyarakat yang berdampak pada besarnya inflasi.
III. Peran Pemerintah
Sudah menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah untuk melindungi masyarakat dari inflasi terutama saat menjelang bulan ramadhan karena dapat menurunkan daya beli masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah.
Pada dasarnya kenaikan harga seperti ini sudah dapat diantisipasi oleh pemerintah karena keadaan ini telah berulang-ulang setiap tahunnya. Pemerintah dapat mengambil berbagai langkah-langkah taktis dari kondisi ini. Seperti melakukan pemantauan harga di pasar-pasar induk untuk mencegah adanya ketidaksesuaian harga. Pemerintah juga dapat menyediakan stok kebutuhan pokok yang memadai untuk menghindari terjadinya kelangkaan bahan kebutuhan pokok. Penetapan harga acuan juga penting dilakukan untuk menghindari tingginya lonjakan harga yang ditentukan oleh pedagang. Penyelenggaraan pasar murah juga dapat membantu menekan kenaikan harga bahan kebutuhan pokok di pasaran. Selain itu pemerintah juga harus mampu menstabilkan harga bahan bakar minyak untuk menekan lonjakan harga-harga kebutuhan pokok.
Masyarakat pun dituntut untuk lebih cerdas dalam melihat fenomena kenaikan inflasi yang terjadi secara musiman setiap tahunnya menjelang bulan ramadhan. Berbagai langkah antisipasi dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mengurangi beban karena naiknya harga kebutuhan pokok. Masyarakat dapat mengurangi konsumsi dengan cara membeli bahan makanan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan ekonomi sehingga jumlah pengeluaran selama bulan ramadhan dapat dikurangi.
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera SelatanJl. Kapten Anwar Sastro No 1694 Palembang
Sumatera Selatan 30129 Telp (0711) 351665
318456
Email : bps1600@bps.go.id.