Perkembangan Pariwisata Dilihat dari Jumlah Kunjungan Wisatawan
Mancanegara
dan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang di Provinsi Sumatera
Selatan
Tahun 2010 – 2014
oleh : Ir. Prilly Hutapea (Kepala Seksi Statistik Niaga dan Jasa BPS Provinsi Sumatera Selatan)
1.1.
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara di Provinsi Sumatera Selatan Tahun
2010 – 2014
Jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Provinsi Sumatera Selatan
semakin hari semakin bertambah. Peningkatan jumlah wisatawan yang masuk ke
provinsi Sumatera Selatan tersebut menunjukkan bahwa Provinsi Sumatera Selatan
semakin diminati sebagai daerah tujuan wisata baik oleh wisatawan yang berasal
dari luar negeri maupun wisatawan domestik atau nusantara yang semakin banyak
melakukan perjalanan.
Perkembangan jumlah kunjungan wisatawan tersebut sangat menguntungkan baik bagi pemerintah
maupun swasta yang terkait langsung maupun tidak langsung di bidang pariwisata.
Usaha akomodasi dan jasa pariwisata seperti perhotelan, restoran, biro perjalanan dan travel, tempat
rekreasi, taman hiburan, usaha hasil industri dan bahkan tempat bersejarah
Provinsi Sumatera Selatan akan mendapat keuntungan dari kunjungan wisatawan
tersebut. Secara umum, peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke Provinsi
Sumatera Selatan akan menambah lapangan kerja bagi masyarakat dan meningkatkan perekonomian
Provinsi Sumatera Selatan.
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor terbesar dan merupakan
sektor jasa dengan tingkat pertumbuhan cukup besar. Oleh karena itu, seiring
dengan meningkatnya jumlah wisatawasn yang masuk ke Provinsi Sumatera Selatan,
diharapkan pemerintah daerah dan swasta juga melakukan peningkatan dan
pengembangan pada sektor pariwisata dengan menyediakan infrastruktur yang cukup
untuk kebutuhan tersebut serta melakukan pemanfaatan pada potensi sumber daya
yang ada. Pengembangan di sektor
pariwisata tersebut diharapkan dapat
lebih meningkatkan lagi penerimaan devisa terutama yang berasal dari sektor
pariwisata.
Konsep dan definisi mengenai wisatawan mancanegara yang digunakan
mengacu pada konsep dari World Tourism
Organization (WTO) dan International
Union of Office Travel Organization (IUOTO). Kata yang digunakan secara
internasional adalah visitor atau
pengunjung, yaitu setiap orang yang mengunjungi suatu negara di luar tempat
tinggalnya, didorong oleh satu atau beberapa keperluan tanpa bermaksud
memperoleh penghasilan di tempat yang dikunjungi. Definisi ini mencakup 2 (dua) kategori
pengunjung, yaitu :
1.
Wisatawan (tourist) adalah setiap pengunjung seperti definisi di atas yang
tinggal paling sedikit 24 jam, akan tetapi tidak lebih dari 12 (dua belas)
bulan dengan maksud kunjungan antara lain : berlibur, rekreasi, oleh raga,
bisnis, mengunjungi teman dan keluarga, misi, menghadiri pertemuan, konferensi,
kunjungan dengan alasan kesehatan, belajar dan keagamaan.
2.
Pelancong (same day visitor/Excursionist) adalah setiap pengunjung seerti
definisi di atas yang tinggal kurang dari 24 jam di tempat yang dikunjungi
(termasuk cruise passenger, yaitu setiap pengunjung yang tiba di suatu negara
dengan kapal atau kereta api, dimana mereka tidak menginap di akomodasi yang
tersedia di negara yang dikunjungi tersebut).
Pengumpulan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dilakukan berdasarkan
hasil laporan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) di jajaran Direktorat Jenderal
Imigrasi baik yang membawahi Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) maupun tidak.
Dalam enam tahun terakhir (2010-2014) kunjungan wisatawan mancanegara cenderung
mengalami peningkatan. Walaupun setiap bulan jumlah wisatawan yang datang
bervariasi, namun perkembangan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014
mempunyai kecenderungan meningkat setiap tahunnya. Kumulatif jumlah kunjungan
wisatawan yang datang ke provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2010 sebanyak
2.393 orang. Pada tahun 2014 jumlah kunjungan
wisatawan mancanegara tersebut yang datang ke Provinsi Sumatera Selatan telah
mencapai 11.044 orang.
Jumlah wisatawan tertinggi yang datang ke Provinsi Sumatera Selatan pada
5 tahun terakhir, terjadi pada bulan November 2011 yaitu berjumlah 1.890 orang.
Tingginya jumlah wisatawan mancanegara pada bulan November 2011 disebabkan pada
bulan tersebut Provinsi Sumatera Selatan sebagai penyelenggara pesta olahraga
Asia Tenggara atau South East Asian (SEA) Games 2011 yang ke XXVI.
Penyelenggaraan pesta oleh raga tersebut dilakukan selama 12 hari dari tanggal
11 hingga 22 November 2011 yang diikuti oleh 11 negara.
Selain pada bulan November 2011, terjadi juga peningkatan jumlah
kunjungan wisatawan mancanegara pada bulan Desember 2014 di Provinsi Sumatera
Selatan yang berjumlah 1.646 orang. Peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara
ini berkaitan dengan diadakannya Pekan Olahraga Mahasiswa ASEAN atau ASEAN
University Games (AUG) ke XVII di Palembang, tanggal 9 – 19 Desember 2014, yang
dihadiri oleh peserta dari 11 negara dengan 20 cabang olahraga yang
dipertandingkan.
Bila dilihat dari
perkembangan bulanan dalam satu tahun kunjungan wisatawan mancanegara selama
periode 5 tahun tersebut, terdapat kecenderungan dimana kunjungan wisatawan
mancanegara banyak datang ke Provinsi Sumatera Selatan. Kunjungan wisatawan
mancanegara yang tinggi terjadi pada bulan Mei dan Juni serta bulan September.
Tingginya kunjungan ini kemungkinan erat kaitannya dengan waktu liburan sekolah
serta musim panas di luar negeri.
Grafik 1.
Jumlah
Wisatawan Mancanegara Yang Datang Melalui
Pintu
Masuk Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembag
Tahun 2011
– 2014
1.2.
Perkembangan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang di Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2010 - 2014
Peningkatan
jumlah wisatawan mancanegara yang datang perlu diimbangi antara lain dengan
peningkatan penyediaan kamar hotel maupun akomodasi lainya sehingga tidak
menimbulkan kesenjangan antara permintaan dan penawaran atas kamar/akomodasi
tersebut. Kemajuan sektor pariwisata terutama di
sektor perhotelan dapat diikuti perkembangannya melalui indikator perkembangan
jumlah hotel atau akomodasi lainnya, tingkat penghunian kamar hotel/akomodasi, jumlah
kamar yang terjual/digunakan dan rata-rata lamanya tamu menginap. Perkembangan jumlah hotel berbintang di Provinsi Sumatera Selatan
selama 5 tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebanyak
dua kali lipat, yaitu 31 hotel berbintang pada tahun 2010 menjadi 60 hotel
berbintang pada tahun 2014. Hotel berbintang yang mengalami peningkatan yang
cukup pesat terutama terjadi pada hotel berbintang dua dan hotel bintang tiga. Hotel
berbintang tersebut sebagian berada di ibukota Provinsi Sumatera Selatan di
Palembang, dan lainnya tersebar di 6 kabupaten/kota.
Hotel Bintang ialah usaha penyediaan akomodasi jangka pendek yang memenuhi ketentuan
sebagai hotel bintang dan ditetapkan oleh instansi khusus yang membinanya.
Persyaratan tersebut antara lain mencakup :
a. Persyaratan fisik, seperti lokasi hotel,
kondisi bangunan.
b. Bentuk pelayanan yang diberikan (service).
c. Kualifikasi tenaga kerja, seperti
pendidikan dan kesejahteraan karyawan.
d. Fasilitas olahraga dan rekreasi yang
tersedia, seperti lapangan tenis, kolam renang dan diskotik.
e. Jumlah kamar tersedia.
Semua hotel berbintang yang ada di seluruh
Wilayah Sumatera Selatan diperoleh berdasarkan hasil kegiatan inventarisasi
usaha akomodasi baik yang dilakukan oleh BPS maupun Dinas Pariwisata Daerah.
Tabel 1.
Jumlah
Hotel Bintang di Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2009
- 2014
Kab/Kota
|
Bintang 1
|
Bintang 2
|
Bintang 3
|
Bintang 4
|
Bintang 5
|
Jumlah
|
2009
|
11
|
7
|
6
|
6
|
1
|
31
|
2010
|
11
|
6
|
7
|
5
|
2
|
31
|
2011
|
8
|
12
|
11
|
5
|
2
|
38
|
2012
|
9
|
11
|
11
|
6
|
2
|
39
|
2013
|
9
|
21
|
13
|
6
|
2
|
51
|
2014
|
11
|
23
|
16
|
8
|
2
|
60
|
Salah satu
indikator perkembangan sektor pariwisata adalah dengan mengukur Tingkat
Penghunian Kamar Hotel (TPK). Tingkat
Penghunian Kamar Hotel (TPK/Room
Occupancy Rate) ialah banyaknya malam
kamar yang dihuni (Room Night Occupied)
dibagi dengan banyaknya malam kamar yang tersedia (Room Night Available) dikalikan 100%. Biasanya rentang waktu yang
dipakai untuk penghitungan Tingkat Penghunian Kamar Hotel ini adalah selama 1
bulan.
Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang
di Provinsi Sumatera Selatan selama lima tahun dari tahun 2010 sampai dengan 2014 berfluktuasi.
Angka TPK hotel berbintang pada tahun 2010 rata-rata 55,59 persen, dan mencapai puncaknya sebesar
56,58 persen pada tahun 2011. Nilai 56,58 persen Ini menunjukkan bahwa rata rata
jumlah kamar yang dipakai setiap malam pada seluruh hotel berbintang di
Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2011 sekitar 56,58 persen.
Apabila angka Tingkat Penghunian Kamar hotel
dilihat berdasarkan kelas hotel bintangnya, maka pada hotel bintang 4 dan
bintang 5 tingkat penghunian kamarnya cenderung lebih tinggi bila dibandingkan
dengan tingkat penghunian kamar hotel pada kelas hotel bintang 1, bintang 2 dan
bintang 3. Dari tahun 2010 sampai dengan 2014, tingkat penghunian hotel
tertinggi terjadi pada kelas hotel bintang
5, dengan besarnya berturut-turut 68,46 persen, 68,56 persen, 60,26
persen, 54,38 persen dan 61,02 persen. Kecenderungan tersebut kemungkinan disebabkan
para tamu yang akan menginap di hotel berbintang pada umumnya merupakan tamu
wisatawan mancanegara yang lebih memilih hotel yang mempunyai fasilitas yang
lebih lengkap. Sementara tingkat penghunian kamar hotel yang terendah terdapat
di kelas bintang 2, dengan angka terendah terjadi pada tahun 2011, 2012 dan
2013 dengan besarnya 47,55 persen, 46,00 persen dan 42,02 persen.
Grafik 2.
Tingkat
Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang di Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2010
– 2014
Range tingkat penghunian kamar hotel di
Provinsi Sumatera Selatan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 secara
keseluruhan berada pada kisaran 40,00 persen sampai dengan 70,00 persen. Hal
ini menunjukkan bahwa perkembangan penyedia akomodasi di sektor pariwisata
seperti hotel masih dapat mengimbangi
jumlah kunjungan wisatawan atau tamu yang menginap di Propinsi Sumatera
Selatan. Diharapkan pada tahun-tahun yang akan datang jumlah wisatawan baik
dari mancanegara maupun wisatawan dalam negeri yang datang ke Sumatera Selatan
semakin meningkat sehingga akan lebih meningkatkan perekonomian Provinsi
Sumatera Selatan terutama dari sektor pariwisata.