Fenomena Inflasi Menjelang Ramadhan
Oleh : Lesi Herleni, SST (Staf Seksi Integrasi Pengolahan Data BPS Prov. Sumatera Selatan)
Bulan ramadhan tahun ini tepat di pertengahan
bulan Juni 2015, yang berarti sekitar satu minggu lagi masyarakat muslim di
Indonesia akan melaksanakan ibadah puasa. Sudah menjadi fenomena umum yang
terjadi dari tahun ke tahun ketika menjelang bulan ramadhan harga kebutuhan
pokok mulai merangkak naik, kondisi ini sering dibahasakan oleh para ahli
dengan istilah inflasi. Pada bulan ini masyarakat muslim berpuasa dan diimbau
untuk mengendalikan hawa nafsu, tetapi mengapa justru tingkat konsumsi kebutuhan
pokok malah meningkat? Salah satu penyebabnya adalah kebiasaan masyarakat
muslim yang lebih konsumtif pada bulan ramadhan terutama dalam pemenuhan
kebutuhan bahan makanan.
Selain itu inflasi juga disebabkan terjadinya
kelangkaan barang kebutuhan pokok di pasaran yang disebabkan terjadinya
penimbunan barang oleh oknum pedagang nakal. Pada kondisi seperti ini peran pemerintah
menjadi sangat penting agar masyarakat ekonomi menengah kebawah tidak semakin
tercekik oleh kondisi ekonomi yang tidak berpihak kepada mereka.
I.
Apa itu inflasi ?
Bagi
sebagian besar masyarakat inflasi adalah sesuatu yang sering kita hadapi.
Ketika kita ke pasar dan merasakan kenaikan harga pada hari ini dibandingkan
dengan harga kemarin, maka berarti kita sudah merasakan apa yang disebut dengan
inflasi.
Inflasi
adalah persentase tingkat kenaikan harga sejumlah barang dan jasa yang secara
umum dikonsumsi oleh rumah tangga. Penyusunan inflasi bertujuan untuk
memperoleh indikator yang menggambarkan kecendrungan tentang perkembangan
harga. Beberapa ahli menjelaskan berbagai pendapat mengenai inflasi. Menurut
teori ekonomi makro, inflasi diartikan kenaikan harga barang-barang yang
bersifat umum dan terus menerus. Ada tiga komponen yang harus dipenuhi untuk mengatakan
telah terjadi inflasi yaitu kenaikan harga, bersifat umum, dan terus menerus.
Teori
inflasi klasik berpendapat bahwa tingkat harga ditentukan oleh jumlah uang yang
beredar. Bila jumlah uang bertambah lebih cepat dari pertambahan jumlah barang
maka nilai uang akan merosot dan mengakibatkan kenaikan harga atau inflasi.
Sedangkan, menurut Keynes inflasi terjadi karena masyarakat ingin hidup diluar
batas kemampuannya (secara ekonomis). Permintaan yang meningkat menyebabkan harga
barang naik dan terjadi inflasi.
Kondisi
inflasi dapat dijelaskan dengan kurva permintaan sesuai dengan gambar berikut
ini :
Pergeseran
kurva dari titik A ke titik B pada kurva diatas menggambarkan tekanan
permintaan, output perekonomian bertambah tetapi disertai inflasi yang
mengakibatkan harga semakin tinggi. Menjelang bulan ramadhan masyarakat muslim
mempunyai kecendrungan lebih konsumtif, maka hal ini akan banyak mempengaruhi
permintaan barang yang ingin dikonsumsi. Jika dikaitkan kurva diatas,
peningkatan permintaan bahan makanan akan meningkatkan harga, karena di waktu
yang bersamaan supplai bahan makanan tidak mencukupi akan permintaan dari
pasar.
II.
Fenomena Menjelang Ramadhan
Badan
Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan data inflasi setiap bulannya sebagai salah
satu indikator penting dalam memantau pergerakan perekonomian di Indonesia. Menurut
data yang dikeluarkan oleh BPS, inflasi terjadi hampir setiap tahun menjelang
bulan ramadhan. Di Kota Palembang selama
tiga tahun terakhir inflasi menjelang bulan ramadhan terjadi cukup signifikan. Data
di tahun 2014 menunjukkan inflasi naik mencapai 0,89 % pada bulan ramadhan yang
jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya hanya mencapai 0,54 %. Begitu juga
dengan kondisi di tahun 2013 dimana inflasi pada bulan ramadhan yang jatuh pada
bulan Juli mencapai 2,92 % naik dari 1,18 % dari inflasi di bulan Juni. Kondisi
yang sama juga terjadi pada tahun 2012 dan tahun-tahun sebelumnya.
Fakta
mengenai semakin konsumtifnya masyarakat menjelang bulan ramadhan sejalan dengan
data inflasi yang dirilis oleh BPS diawal bulan Juni ini. Inflasi Kota
Palembang pada bulan Mei 2015 sebesar 0,56 %, menempatkan bahan makanan sebagai
penyumbang inflasi terbesar yang mencapai angka 1,75 %. Beberapa komoditas yang
mengalami kenaikan harga sehingga terjadinya inflasi pada bulan Mei antara lain
daging ayam ras, cabe merah, bawang merah, dan telur ayam ras.
Diperkirakan
inflasi bulan Juni akan jauh lebih tinggi dari inflasi bulan Mei, mengingat
permintaan barang konsumsi meningkat seiring dengan kebiasaan masyarakat yang
lebih konsumtif pada bulan Ramadhan. Begitu juga dengan inflasi pada bulan Juli
diperkirakan masih tetap tinggi karena persiapan masyarakat untuk menghadapi
hari raya idul fitri. Faktor lainnya yang menyebabkan inflasi adanya
kecendrungan para pedagang menumpuk barang dagangan sehingga terjadi kelangkaan
yang menyebabkan harga barang yang semakin tinggi.
Selain
dipengaruhi oleh beberapa hal yang telah disebutkan diatas, inflasi di tahun
ini juga dipengaruhi oleh tidak stabilnya harga bahan bakar minyak. Tidak dapat
dipungkiri kenaikan harga bahan bakar minyak banyak sekali berpengaruh terhadap
kenaikan harga barang kebutuhan pokok bagi masyarakat yang berdampak pada
besarnya inflasi.
III.
Peran Pemerintah
Sudah
menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah untuk melindungi masyarakat dari
inflasi terutama saat menjelang bulan ramadhan karena dapat menurunkan daya
beli masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah.
Pada
dasarnya kenaikan harga seperti ini sudah dapat diantisipasi oleh pemerintah
karena keadaan ini telah berulang-ulang setiap tahunnya. Pemerintah dapat
mengambil berbagai langkah-langkah taktis dari kondisi ini. Seperti melakukan
pemantauan harga di pasar-pasar induk untuk mencegah adanya ketidaksesuaian harga. Pemerintah juga dapat menyediakan stok
kebutuhan pokok yang memadai untuk menghindari terjadinya kelangkaan bahan
kebutuhan pokok. Penetapan harga acuan juga penting dilakukan untuk menghindari
tingginya lonjakan harga yang ditentukan oleh pedagang. Penyelenggaraan pasar
murah juga dapat membantu menekan kenaikan harga bahan kebutuhan pokok di
pasaran. Selain itu pemerintah juga harus mampu menstabilkan harga bahan bakar
minyak untuk menekan lonjakan harga-harga kebutuhan pokok.
Masyarakat
pun dituntut untuk lebih cerdas dalam melihat fenomena kenaikan inflasi yang
terjadi secara musiman setiap tahunnya menjelang bulan ramadhan. Berbagai
langkah antisipasi dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mengurangi beban
karena naiknya harga kebutuhan pokok. Masyarakat dapat mengurangi konsumsi
dengan cara membeli bahan makanan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan ekonomi
sehingga jumlah pengeluaran selama bulan ramadhan dapat dikurangi.