Abstraksi
1. Nilai Tukar Petani (NTP)*Sumatera
Selatan pada bulan Desember
2016 sebesar 95,45
persen, menunjukkan
bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Desember 2016 masih
mengalami penurunan dibandingkan
tahun dasar 2012. Namun dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP Desember 2016 mengalami kenaikan sebesar 0,63 persen yang disebabkan kenaikan indeks
harga yang diterima petani relatif lebih
tinggi dibandingkan dengan kenaikan indeks
harga yang dibayar
petani.
2. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP)
Sumatera Selatan pada bulan Desember 2016 sebesar
104,21 persen,
menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Desember 2016 lebih baik dibandingkan
tahun dasar 2012. Dan bila
dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTUP Desember 2016 naik sebesar
1,12 persen.
3. NTP Tanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan pada bulan Desember
2016 sebesar 95,39 persen, menunjukkan bahwa secara
umum daya beli petani pada bulan Desember mengalami kenaikan dibandingkan
tahun dasar 2012. Begitu juga jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP tanpa
perikanan Desember
2016 naik sebesar 0,66 persen.
4. NTUP Tanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan pada bulan Desember
2016 sebesar 104,08 persen, menunjukkan bahwa secara
umum daya beli petani pada bulan Desember 2016 lebih baik
dibandingkan tahun dasar 2012. Dan bila dibandingkan dengan bulan
sebelumnya, NTUP Desember 2016 juga mengalami kenaikan sebesar 1,16 persen.
5. Berdasarkan
NTP subsektor, pada bulan Desember
2016 NTP subsektor yang mengalami kenaikan
dibandingkan bulan November 2016 yaitu subsektor Hortikultura, Perkebunan Rakyat, Perikanan Tangkap
sedangkan subsektor lainnya mengalami penurunan.
6. Berdasarkan
NTUP subsektor, pada
bulan Desember 2016 hampir semua NTUP subsektor mengalami kenaikan
dibandingkan bulan November 2016 dan hanya subsektor Peternakan dan Perikanan
Budidaya yang mengalami penurunan.
7. Inflasi/deflasi pedesaan
ditunjukkan oleh perubahan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga petani. Pada bulan Desember
2016 wilayah pedesaan di Sumatera
Selatan mengalami inflasi
sebesar 0,72
persen. Dimana
semua kelompok
pengeluaran mengalami infasi,
kecuali kelompok pengeluaran transportasi
dan komunikasi yang mengalami deflasi.