Maret 2021-Maret 2022 angka kemiskinan Sumatera Selatan turun sebesar 0,94 persen poin dari 12,84 persen menjadi 11,90 persen
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Pada kurun satu tahun terakhir Maret 2021-Maret 2022 angka
kemiskinan Sumatera Selatan turun sebesar 0,94 persen poin dari 12,84 persen
menjadi 11,90 persen. Sedangkan jumlah penduduk miskinnya turun sebanyak 69,07
ribu orang dari 1.113,76 ribu orang menjadi 1.044,69 ribu orang. Dibandingkan
September 2021, angka kemiskinan Maret 2022 Sumatera Selatan juga turun sebesar
0,89 persen poin dari 12,79 persen menjadi 11,90 persen. Sedangkan jumlah
penduduk miskinnya turun sebanyak 71,92 ribu orang dari 1.116,61 ribu orang
menjadi 1.044,69 ribu orang.
- Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret
2021 sebesar 12,36 persen turun menjadi 11,99 persen pada September 2021 dan
turun menjadi 11,23 persen pada Maret 2022. Sementara persentase penduduk miskin
di daerah perdesaan naik dari 13,12 persen pada Maret 2021 menjadi 13,28 persen
pada September 2021 dan turun menjadi 12,31 persen pada Maret 2022.
- Peranan kelompok makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh
lebih besar dibandingkan peranan kelompok bukan makanan (perumahan, sandang,
pendidikan dan kesehatan). Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan (GKM) terhadap
Garis Kemiskinan (GK) Maret 2022 tercatat sebesar 74,34 naik jika dibandingkan
kondisi September 2021 sebesar 74,16 persen, dan turun jika dibandingkan
kondisi Maret 2021 yang sebesar 74,45 persen.
- Komoditas makanan yang berpengaruh besar terhadap Garis
Kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan di perdesaan, diantaranya adalah
beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras, gula pasir, mie
instan, cabe merah, roti, bawang merah, dan kopi bubuk & kopi instan
(sachet). Sedangkan komoditas bukan makanan adalah perumahan, bensin, listrik,
pendidikan, perawatan kulit, muka, kuku, rambut, dan perlengkapan mandi.
- Pada periode Maret 2021 - Maret 2022, maupun
periode September 2021-Maret 2022, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1), dan Indeks
Keparahan Kemiskinan (P2) sama-sama mengalami penurunan.