5 Oktober 2015 | Kegiatan Statistik Lainnya
Penyelengaraan perstatistikan di negeri ini telah melalui sejarah yang panjang, diawali dengan didirikannya Kantor Pusat Statistik (Centraal Kantoor voor de Statistik) oleh Pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1924. Kemudian dalam rangka melakukan evaluasi terhadap kondisi penduduk Hindia (sekarang Indonesia), maka Pemerintah Hindia Belanda menyelenggarakan Sensus Penduduk untuk pertama kalinya pada tahun 1930.
Gambaran singkat diatas cukup menjelaskan mengenai pentingnya peranan data statistik bagi suatu pemerintahan, sekaligus menampilkan fakta bahwa kegiatan statistik secara resmi (official statistik) telah berlangsung lama jauh sebelum negeri ini merdeka dan bernama Indonesia.
Apa itu statistik?
Bila kita bicara tentang statistik, tidak sedikit masyarakat kita yang masih kurang familiar dengan kata tersebut. Bagi para pelajar maupun mahasiswa, kadang kata statistik menjadi momok yang menakutkan dengan gambaran dosen atau guru yang killer, mata pelajaran atau mata kuliah yang penuh dengan rumus dan angka-angka. Padahal di satu sisi statistik kadang begitu dekat dengan kehidupan sehari-hari kita, anak manusia sejak pertama kali dilahirkan didunia sudah mulai lekat dengan statistik berupa identitas berat badan dan panjang badan bahkan sebelum bayi tersebut memiliki nama.
Secara tidak sadar kita juga kadang sering melakukan kegiatan statsitik misalnya dalam membeli suatu barang, kita rela melakukan penelitian untuk membandingkan harga suatu barang dari satu toko ke toko yang lainnya demi untuk mendapatkan barang yang berkualitas dengan harga yang cukup murah. Pada kasus lain yang sedang naik daun yaitu penghitungan cepat hasil pilkada melalui quick count sebelum pemerintah merilis real count jumlah pemilih untuk pasangan calon kepala daerah. Penulis berusaha menunjukkan beberapa contoh penerapan statsitik dalam kehidupan kita sehari-hari sebelum menjelaskan lebih lanjut mengenai stastitik dilihat dari sisi harfiah dan ilmiah.
Menurut Prof. Drs. Sutrisno Hadi, MA, statistik adalah cara mengolah data dan menarik kesimpulan yang teliti dan keputusan-keputusan yang logik dari pengolahan data. Sedangkan menurut Anto Dajan statistik diartikan sebagai metode atau asas memanipulasi data kuantitatif agar angka-angka tersebut dapat berbicara. Secara singkat statistik diartikan sebagai cara maupun aturan-aturan yang berkaitan dengan pengumpulan, pengolahan, analisis, penarikan kesimpulan atas data-data yang berkaitan dengan pengumpulan, pengolahan, analisis, penarikan kesimpulan atas data-data yang berbentuk angka dengan menggunakan suatu asumsi-asumsi tertentu.
Hari Statistik Nasional (HSN)
Pengumpulan data statistik di Indonesia secara resmi dilakukan oleh Badan Pusat Stastitik (BPS) sesuai dengan UU Nomor 16 Tahun 1997. Sebagai lembaga pemerintahan non departemen BPS bertanggung jawab langsung kepada presiden untuk mengumpulkan, mengevaluasi, menganalisis, dan menyajikan data statistik sehingga dapat dimanfaatkan bagi semua lapisan masyarakat. Terutama bagi pemerintah, data stastitik dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan perumusan kebijakan pemerintah untuk pembangunan negeri kearah yang lebih baik.
Karena begitu pentingnya peran dan fungsi data statistik sebagai landasan dalam pembuatan kebijakan pembangunan nasional, maka pemerintah menetapkan setiap tanggal 26 September diperingati sebagai Hari Statistik Nasional (HSN). Pada tahun 2015 ini, BPS mengangkat tema “Dengan Semangat Hari Statistik Nasional, Kita Wujudkan Indonesia Cerdas dengan Data Berkualitas”. Tema ini sejalan dengan tujuan yang selalu didengungkan oleh seluruh institusi statistik di dunia yaitu menyajikan data berkualitas, akurat dan tepat waktu. Begitu juga BPS yang memiliki visi “Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua”.
Data Berkualitas
Bila kita bicara tentang data berkualitas,muncul pertanyaan bagaimana kriteria agar data dapat dikatakan berkualitas? Dalam bukunya “Dictionary of Data Management”, Mark Moesley (2008) menyatakan data berkualitas adalah level data yang menyatakan data tersebut akurat (accurate), lengkap (complete), update (timely), konsisten (consistent) sesuai dengan kebutuhan bisnis dan relevan. Jika mengacu ke renstra BPS 2010-2014 data dianggap berkualitas jika memenuhi kriteria akurat, relevan, tepat waktu, koheren, dan mudah diintrepretasikan. Pada zaman sekarang ini kesadaran masyarakat kita akan pentingnya data terus meningkat sejalan dengan itu permintaan terhadap ketersediaan data yang berkualitas juga terus meningkat. Hal ini harus dijadikan pemacu semangat BPS untuk terus berbenah memperbaiki diri agar tingkat kepercayaan masyarakat terus bertambah terhadap data yang dihasilkan.
Bagaimana Data Berkualitas Dihasilkan?
Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana data berkualitas dihasilkan? Jawabannya tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Rangkaian proses panjang kegiatan statistik harus dilewati agar data berkualitas tersedia dan dapat digunakan. Diawali dari kegiatan perencanaan sebagai starting point kegiatan (penentuan metodologi, disain kuesioner, alokasi dokumen), yang dilanjutkan dengan kegiatan pengumpulan data di lapangan, proses pengolahan data, analisis sampai dengan tahap diseminasi data kepada publik.
Berbagai kendala pun tidak dapat terhindarkan, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar organisasi. Masih rendahnya kesadaran dan respon masyarakat sebagai responden data merupakan salah satu masalah yang berasal dari luar BPS. Hal ini terkadang menimbulkan penolakan dan ketidakjujuran responden dalam memberikan data, padahal kerahasiaan data responden sudah dijamin oleh undang-undang. Dari sisi internal, keterbatasan sumber daya manusia terutama di tingkat kabupaten dan kecamatan juga menjadi kendala dalam pengumpulan data. Pengumpul data (baca pencacah) merupakan ujung tombak BPS dalam menghasilkan data yang berkualitas. Kualitas pengumpul data tidak hanya dilihat dari sisi kompetensi tetapi hal dasar yang harus diuatamakan adalah dari sisi moril yaitu kesadaran dan kejujuran dalam melaksanakan tugas. Pengumpul data yang professional, berintegritas, dan amanah diharapkan dapat mempengaruhi keakuratan dan ketepatan waktu dari data yang dihasilkan
Selain itu, kendala keterbatasan jumlah anggaran juga membatasi ruang gerak pengumpul data untuk menjangkau daerah-daerah sulit. Dibutuhkan biaya tambahan untuk mengumpulkan data di daerah-daerah sulit seperti daerah perairan, pemukiman terpencil, dan daerah pegunungan.
Lantas apa saja upaya yang telah dilakukan oleh BPS?
Banyaknya kendala dan kritik serta rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kualitas data menuntut BPS untuk terus berbenah diri dan berusaha memberikan kontribusi terbaik bagi negeri ini. Berbagai upaya telah dilakukan BPS, diawali dengan peningkatan kualitas metodologi kegiatan statistik sesuai dengan standar nasional dan internasional. Peningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai penghasil data yang berkualitas. Peran teknologi informasi juga perlu ditingkatkan untuk mendukung kegiatan pengolahan data. Dari sisi diseminasi data, teknologi informasi berperan untuk memudahkan pengguna data mengakses data diantaranya melalui website, aplikasi handphone berbasis android, serta sms interaktif. Pengawasan dan monitoring kegiatan statistik di lapangan diharapkan dapat mengurangi kecurangan dalam pengumpulan data. Dari sisi eksternal peningkatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi pemerintah terkait diharapkan dapat meningkatkan respons rate sumber data BPS.
Sadar Statistik
Dapat disimpulkan bahwa hal yang paling penting dalam menghasilkan data stastitik berkualitas adalah mewujudkan mayarakat yang sadar statistik. Berbagai elemen mayarakat yang terlibat seperti statistisi (sebagai pengumpul data), responden (sebagai sumber data), dan pengguna atau konsumen data harus bekerja sama sebaik-baiknya dan menyadari betapa pentingnya data statistik bagi evaluasi dan perencanaan untuk memperbaiki keadaan negeri kita tercinta ini. Dengan data yang berkualitas, pemerintah dapat melakukan evaluasi dengan tepat dan merumuskan kebijakan untuk pembangunan negara Indonesia kearah yang lebih baik. Semoga kita dapat memberikan kontribusi terbaik kita demi terwujudnya Indonesia yang cerdas, maju, mandiri, serta bermartabat.
Sekali lagi penulis mengucapkan Selamat Hari Statistik
Berita Terkait
SINERGI SATU DATA INDONESIA (SDI) PROVINSI SUMATERA SELATAN
Workshop Koordinasi dengan Dinas Terkait dalam Penyediaan Data Penghitungan PDRB Triwulanan Kab/Kota
Launching Output Sistem Satu Data Desa Indonesia Desa Cinta Statistik Sidomulyo OKU Timur
PUASKAH ANDA DENGAN PELAYANAN KAMI?
Peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2023
SEMARAK DIRGAHAYU REPUBPLIK INDONESIA KE-79
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera SelatanJl. Kapten Anwar Sastro No 1694 Palembang
Sumatera Selatan 30129 Telp (0711) 351665
318456
Email : bps1600@bps.go.id.
Tentang Kami